Anggota Tata
Surya – Tata surya
terdiri atas Matahari, planet dan satelit-satelitnya. Selain itu, terdapat
asteroid, meteor, dan komet. Menurut seorang ahli Astronomi bernama Nicolaus
Copernicus, Matahari merupakan pusat tata surya, sedangkan benda-benda
langit lainnya dalam keluarga tata surya beredar mengelilingi Matahari, dengan
garis edar (orbit) berbentuk ellips. Hipotesis Copernicus ini dikenal dengan Faham
Heliosentris.
a. Matahari
Matahari
adalah sebuah bintang yang berada di antara sekitar 100.000.000.000 bintang
lain dalam galaksi Bima
Sakti. Massa Matahari merupakan bola gas pijar, terdiri atas Hidrogen
(H) (sekitar 80%), Helium (He) (19%), dan sisanya merupakan gabungan
unsur-unsur Oksigen (O2), Magnesium
(Mg), Nitrogen
(N), Silikon (Si), Karbon (C),
Belerang (S), Besi (Fe), Natrium (Na),
Kalsium (Ca), Nikel (Ni), dan beberapa unsur mikro lainnya yang
persentasenya kecil. Suhu di permukaan Matahari diperkirakan sekitar 5.000°C –
6.000°C, sedangkan pada bagian intinya mencapai 14.000.000°C. Suhu Matahari
yang sangat tinggi ini berasal dari reaksi nuklir maha dahsyat yang mengubah
inti Hidrogen menjadi Helium. Suhu di permukaan Matahari ini cukup untuk
memanasi dan mem berikan kehidupan makhluk di Bumi yang jaraknya sekitar 150 juta
kilometer. Menurut pengamatan para ahli astronomi, diameter (garis tengah)
Matahari diperkirakan sekitar 1.400.000 km atau lebih dari 100 kali ukuran bola
Bumi.
Bagian-Bagian Matahari
1) Inti
Memiliki
tekanan 200 miliar kali tekanan permukaan bumi membuat ion hidrogen berfungsi
menjadi helium.
2) Zona
radiasi
Merupakan
zona pantulan energi yang berasal dari inti sebelum muncul ke permukaan.
3) Zona
konveksi
Energi dari
zona radiasi memasuki lapisan gas yang lebih dingin di zona konveksi. Gas yang
panas naik ke permukaan, kemudian menurun dan jatuh kembali menjadi arus
konveksi yang bergolak.
4) Fotosfer
Sebagian
sinar Matahari yang terlihat berasal dari fotosfer yang tebalnya sekitar
300–400 km.
5) Kromosfer
Lapisan
bawah atmosfer berisi gas menyala seperti kawah pijar.
6)
Prominensa
Letusan
besar dari korona (lidah api) yang meluas ke luar puluhan ribu kilometer,
mempunyai hubungan yang sama dengan gangguan pada magnetik Matahari.
b. Planet
dan Satelit Alam
Pada awalnya
dalam sistem tata surya (solar system) terdapat sembilan planet. Namun,
sejak diselenggarakannya pertemuan International Astronomical Union (IAU) ke-26
di Praha, Republik Ceko, pada 24 Agustus 2006 disepakati bahwa terdapat delapan
planet dalam sistem tata surya. Delapan planet tersebut beredar mengelilingi
Matahari dengan periode revolusi yang berbeda. Kedelapan planet tersebut yaitu
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Pluto
yang sebelumnya masuk ke dalam gugusan planet dalam tata surya hanya
disetarakan dengan objek-objek kecil tata surya dengan garis orbit yang sudah
pasti. Pusat Planet Minor (MPC) telah mendaftarkan bekas planet kesembilan itu
sebagai asteroid ke-134340.
Planet
mengelilingi Matahari dalam orbit (garis edar) yang berbeda. Secara umum
planet-planet dalam tata surya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1) planet
dalam (inferior), yang lintasannya berada di antara lintasan Bumi dengan
Matahari meliputi planet Merkurius dan Venus;
2) planet
luar (superior), planet yang lintasannya berada di luar lintasan Bumi
meliputi planet Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus,
dan
Neptunus.
Adapun yang
menjadi pembatas antara keduanya adalah garis edar planet Bumi.
Planet dalam
1) Merkurius
Merkurius
merupakan planet terdekat ke Matahari, rata-rata jaraknya yaitu sekitar
58.000.000 kilometer. Dilihat dari ukurannya, Merkurius merupakan planet
terkecil. Diameternya diperkirakan sekitar 4.862 kilometer. Periode rotasi
Merkurius menghabiskan waktu 59 hari, sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk
satu kali revolusi mengelilingi Matahari adalah 88 hari. Atmosfer planet ini
sangat tipis, tersusun dari gas Helium. Dalam
pemotretan angkasa oleh satelit antariksa Marines 10 pada 1974, permukaan
Merkurius tampak kasar dan berkawah-kawah.
2) Venus
Planet kedua
dengan jarak terdekat ke Matahari adalah Venus, dengan rata-rata jarak ke
Matahari sekitar 108.000.000 kilometer. Dilihat dari diameternya, ukuran Venus
hampir sama dengan Bumi yaitu sekitar 12.190 kilometer. Waktu yang dibutuhkan
untuk satu kali rotasi adalah 243 hari, sedangkan periode revolusi Venus
mengedari Matahari lebih singkat, yaitu 225 hari. Hal yang cukup menarik dari
Venus adalah arah gerak rotasinya yang berlawanan dengan planet-planet lain.
Sebagaimana kita ketahui bahwa hampir semua planet dalam tata surya berotasi
berlawanan dengan arah jarum jam, tetapi Venus dan Uranus berotasi searah jarum
jam. Suhu permukaan Venus sangat tinggi, yaitu mencapai 480°C dengan tekanan
udara 100 kali lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan di permukaan Bumi. Suhu
yang tinggi ini diakibatkan oleh atmosfer Venus yang terdiri atas gas karbon
dioksida (CO2). Zat tersebut berperan sebagai gas rumah kaca yang berfungsi
menahan energi panas yang dipancarkan Matahari.
3) Bumi
Bumi dengan
rata-rata panjang diameter 12.725 kilometer merupakan satu-satunya planet dalam
tata surya yang ditempati oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Hal ini
sangat berkaitan dengan persyaratan hidup bagi organisme, seperti ketersediaan
air, oksigen, dan sumber bahan makanan. Jarak rata-rata dari Bumi ke Matahari
sekitar 149.600.000 kilometer. Periode rotasi Bumi adalah 23 jam 56 menit (satu
hari), sedangkan periode revolusi Bumi mengelilingi Matahari memakan waktu 365¼
hari (satu tahun). Atmosfer Bumi tersusun oleh dua gas utama, yaitu Nitrogen
dan Oksigen, di samping gas-gas lain dalam jumlah yang relatif
kecil. Bumi memiliki satu satelit alam, yaitu Bulan.
4) Mars
Mars dikenal
dengan sebutan planet merah. Wilayahnya terdiri atas perbukitan, gunung,
lembah, dan kawah yang gersang. Rata-rata jarak dari Mars ke Matahari adalah
sekitar 228.000.000 kilometer. Periode rotasi planet merah ini hampir sama
dengan Bumi yaitu 24,6 jam, sedangkan periode revolusi memakan waktu sekitar
1,9 tahun. Atmosfer Mars tersusun oleh gas karbon dioksida (CO2).
Planet ini memiliki dua satelit alam, yaitu Deimos dan Fobos.
Planet Luar
5) Yupiter
Planet
terbesar dalam sistem tata surya kita adalah Yupiter, dengan panjang diameter
142.860 kilometer. Rata-rata jarak Jupiter ke Matahari adalah 779.000.000
kilometer. Sebagian besar massa planet raksasa ini terdiri atas gas Hidrogen,
Helium, Metan (CH4), dan Amoniak (NH3). Hal ini
menyebabkan kepadatan Yupiter sangat rendah, yaitu hanya sekitar ½ kali
kepadatan Bumi. Periode rotasi Yupiter memerlukan waktu paling singkat
dibandingkan dengan planet-planet lain, yaitu sekitar 9,8 jam. Adapun waktu
revolusinya memakan waktu sekitar 11,9 tahun. Hal yang cukup menarik dari
keberadaan planet Yupiter adalah adanya bercak merah di sekitar ekuator planet
ini, yang berdasarkan perhitungan para ahli astronomi memiliki ukuran sekitar 50.000
kilometer. Lokasi bercak ini senantiasa berubah-ubah. Berdasarkan hasil
pengamatan, ternyata bercak tersebut merupakan badai topan yang sangat hebat di
atas atmosfer Yupiter dengan kecepatan putaran sangat tinggi. Yupiter memiliki
16 satelit. Beberapa di antaranya adalah Io, Europa, dan Callisto.
6) Saturnus
Planet kedua
terbesar setelah Yupiter adalah Saturnus, dengan diameter sekitar 120.000
kilometer. Rata-rata jarak antara Saturnus ke Matahari adalah 1.428.000.000
kilometer. Saturnus merupakan planet terindah dengan ribuan cincin mengelilingi
tubuhnya. Waktu yang dibutuhkan Saturnus dalam melakukan satu kali rotasi
adalah sekitar 10,6 jam, sedang kan periode revolusinya memakan waktu sekitar
29,5 tahun.
Planet
Saturnus, salah satu planet bercincin dalam sistem tata surya. Seperti halnya
Yupiter, atmosfer Saturnus tersusun oleh gas utama Metan dan Amoniak.
Planet ini memiliki 18 satelit alam, beberapa di antaranya yaitu Titan, Hyperion,
Phoebe, Mimas, Tethys, Calypso, Enceladus,
dan Iapetus.
7) Uranus
Planet
Uranus merupakan satu di antara planet dalam keluarga Matahari yang memiliki
keunikan tersendiri. Planet tersebut memiliki cincin tipis dengan lebar sekitar
1 meter, bidang ekuatornya hampir tegak lurus terhadap garis edar planet
mengelilingi Matahari (ekliptika). Hal ini mengakibatkan arah rotasinya
sangat berbeda dengan planetplanet lain, yaitu searah jarum jam. Sebagaimana
kita ketahui bahwa semua planet berotasi dari barat ke timur, kecuali Venus
(dari timur ke barat).
Rata-rata
jarak antara planet Uranus ke Matahari adalah 2.875.000.000 kilometer. Periode
waktu yang dibutuhkan untuk satu kali rotasi adalah 24 jam, sedangkan periode
revolusi Uranus mengedari Matahari memerlukan waktu sekitar 84 tahun. Atmosfer
Uranus tersusun atas dua gas utama, yaitu Hidrogen dan Metan.
Planet ini memiliki lima satelit alam, yaitu Ariel, Umbriel, Titania,
Oberon, dan Miranda.
8) Neptunus
Neptunus
merupakan planet kedua terjauh dari Matahari. Ratarata jaraknya dari Matahari
adalah sekitar 4.500.000.000 kilometer. Jarak yang sangat jauh ini
mengakibatkan periode revolusi Neptunus memakan waktu yang sangat lama, yaitu
sekitar 165 tahun. Adapun waktu yang diperlukan dalam satu kali rotasi adalah
22 jam.
Permukaan
planet Neptunus ketika difoto dari pesawat ulang alik Voyager 2.
Diameter planet Neptunus cukup panjang yaitu sekitar 48.600 kilometer. Massa
Neptunus diselubungi oleh atmosfer yang tersusun atas gas Amoniak dan Metan.
Planet ini memiliki dua satelit alam, yaitu Triton dan Nereid.
Pada awalnya
planet Pluto termasuk dalam sistem tata surya, sebagai planet terkecil dengan
posisi dan jarak terjauh dari Matahari. Pada 24 Agustus 2006, berdasarkan
kesepakatan 424 para ahli astronomi yang menyelenggarakan pertemuan
International Astronomical Union (IAU) bertempat di Praha, Republik Ceko,
Pluto dikeluarkan dari sistem tata surya. Berdasarkan kesepakatan tersebut
Pluto yang pada awalnya merupakan planet terkecil dan terjauh dalam sistem tata
surya dianggap sebagai planet kerdil (dwarf planet).
Suatu benda
langit disebut planet apabila benda langit tersebut memiliki proporsi ukuran
yang besar dan menempati garis orbit yang tetap dalam mengitari Matahari dalam
suatu sistem tata surya dan tidak memiliki garis orbit yang sama dengan planet
lain. Berdasarkan penelitian para ahli astronomi garis orbit Pluto tumpang
tindih dengan garis orbit Neptunus sehingga Pluto terdiskualifikasi dari sistem
tata surya.
c. Komet
Komet lebih
dikenal dengan istilah bintang berekor yang senantiasa datang mengunjungi
Matahari dan keluarganya secara periodik. Sebagian besar tubuh komet dibentuk
oleh berbagai gas,termasuk Sianogen (CN), Karbon (C), Karbon
monoksida (CO), Nitrogen (N2), Hidroksil (OH), dan Nitrogen
Hidrid (NH). Berdasarkan sifat fisiknya, tubuh komet terdiri atas dua
bagian, yaitu inti dan ekor. Sebelum
mendekati Matahari, komet terdiri atas batuan dan es. Debu dan gas menyembur
dari intinya, lalu terbentuklah kepala komet (koma) dan ekornya. Komet
mengedari Matahari dengan bidang orbit yang berbedabeda. Ada yang berbentuk
elips sangat pipih, parabola, bahkan hiperbola. Pada saat komet sangat dekat
dengan Matahari sebagian partikel-partikel tubuhnya mencair karena panas
Matahari dan membentuk ekor yang semakin dekat Matahari, ekor komet tersebut
semakin panjang. Adapun pada saat jaraknya jauh dari Matahari hampir semua
bagian tubuhnya membeku sehingga tidak terdapat lagi ekor. Beberapa contoh
komet yang pernah dilihat oleh manusia antara lain sebagai berikut:
1) Komet
Halley
Komet ini
kali pertama ditemukan oleh Edmund Halley (1656–1742). Komet Halley
adalah komet yang terpanjang lintasannya dan muncul setiap 76 tahun sekali.
2) Komet
Encke
Komet ini
ditemukan oleh Johann Franz Encke (1791–1865). Komet ini muncul setiap
3,3 tahun sekali.
3) Komet Biella
Komet ini
muncul setiap 6,5 tahun satu kali. Biella pernah terlihat pada tahun
1832 dan 1986.
d. Meteor
Benda langit
anggota tata surya lainnya adalah Meteor, yaitu benda langit di angkasa
baik terdiri atas senyawa logam maupun batuan. Jika meteor masuk ke dalam
atmosfer Bumi, akan terjadi gesekan yang sangat kuat antara massa meteor dan
partikel-partikel atmosfer. Gaya gesek ini mengakibatkan meteor terbakar
sehingga terlihat dari Bumi sebagai bintang yang jatuh dari angkasa. Jika
meteor sampai ke permukaan Bumi, dinamakan meteorit. Benturan atau
tumbukan yang sangat kuat antara meteorit yang jatuh dengan permukaan bumi,
dapat mengakibatkan terjadinya cekungan muka Bumi menyerupai kawah. Seperti
pernah terjadi di daerah Winslow Arizona, Amerika Serikat, yang dikenal dengan Barringer
Crater.
e. Asteroid
Asteroid
adalah benda-benda langit kecil sejenis planet yang tersebar di antara orbit
planet Mars dan Yupiter, yaitu kira-kira 500 juta kilometer dari Matahari dari
Bumi. Asteroid tampak bersinar karena benda ini sama seperti planet, menerima
dan memantulkan cahaya Matahari. Beberapa contoh asteroid adalah Trojan,
Apollo, dan Cerres.